Tanaman pala merupakan tanaman asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku, yang kemudian menebar ke pualu-pulau lain termasuk ke pulau Jawa. Biji pala dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai rempah-rempah, sedangkan daging buah pala umumnya dapat diproses menjadi manisan, asinan, selai, sirup ataupun sari buah. Buah pala terdiri atas daging buah (77.8%), biji (13.1%), fuli (15%) dan tempurung (4%) dari total buah pala (Ermiati, dkk. 1993).
Selai merupakan salah satu alternatif pemanfaatan daging buah pala yang ditujukan untuk meningkatkan daya guna dan ketahanan simpan dari buah pala tersebut. Selai cukup disukai karena praktis, enak dan bermanfaat bagi kesehatan (Satuhu, 1994). Buah pala mempunyai rasa asam dan aroma yang khas dapat menghasilkan selai yang menyegarkan.
Selai merupakan hasil daging buah pala yang telah masak dan masih segar, disaring dan diencerkan dan tidak mengalami fermentasi sehingga cita rasa yang dihasilkan masih sama dengan buah aslinya (Fachrudin, 2002). Salah satu jenis selai yang diperoleh dari pengepresan daging buah dilanjutkan dengan penambahan asam dan gula pasir. Selai ini dapat langsung diminum. Tahapan pembuatan minuman sari buah encer dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :